Karir :
Karyawan Unilever (1954-1955)Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg
=> (1950-1967)Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket)
=> (1969-sekarang)Direktur PT Boga Catur Rata, PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham), PT Kem Farms (kebun sayur)
Mungkin anda sudah pernah mendengar Bob Sadino, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Ciri khasnya dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat santai dengan mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Kehidupan awal Bob Sadino
Bob Sadino lahir pada tanggal 9 Maret 1933. Sadino lahir dari keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya tersebut, ia singgah di Belanda. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman, selama 9 tahun. Ketika disana, dia bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa 2 Mercedes miliknya. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk memiliki usaha sendiri.
Karier Bob Sadino
Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob Sadino di kemang jakarta selatan setelah keluar dari perusahaan di Jerman adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki,dan dia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika dia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah dan tidak bisa melanjutkannya. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob sempat beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp.100 (Seratus Rupiah).
Suatu hari, bob tertarik bisnis baru dari seorang teman yang menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan ke'depresian dialaminya. Bob mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.
Bob menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaannya menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.